Majalah Ibu Hamil. Penurunan berat badan usai melahirkan merupakan hal lumrah. Bobot yang turun bisa bervariasi antara wanita yang satu dengan wanita lainnya, bergantung kondisi tubuh masing-masing.
Foto : https://www.cnnindonesia.com/ |
Setelah bayi lahir, berat badan ibu rata-rata akan turun sekitar 4-6 kilogram, dan akan turun sedikit demi sedikit secara bertahap.
Lantas bagaimana jika berat badan turun drastis setelah melahirkan?
Setiap ibu habis melahirkan kebanyakan mendambakan berat badannya kembali normal. Namun kehilangan berat badan yang terlalu banyak dan cepat tidaklah baik untuk kesehatan sang ibu maupun bayi.
Berat badan turun drastis pasca bersalin bakal membuat ibu merasa gampang lelah dan lesu. Kondisi ini akan mengurangi suplai dan nutrisi ASI yang sangat dibutuhkan bayi.
Penyebab Berat Badan Turun Drastis setelah Melahirkan
Penurunan berat badan usai melahirkan bisa disebabkan sejumlah faktor. Berikut empat alasan umum turun berat badan dan cara mengatasinya, melansir berbagai sumber.
1. Menyusui
Ibu menyusui atau memberikan ASI eksklusif pada bayinya cenderung mengalami penurunan berat badan yang lebih cepat.
Bahkan tubuh akan lebih mudah kembali ke bentuk semula seperti sebelum hamil ketimbang ibu yang tidak menyusui.
Hal tersebut didukung oleh penelitian dalam The American Journal of Clinical Nutrition pada 2008. Para peneliti menyimpulkan bahwa aktivitas menyusui dapat berkontribusi dalam menurunkan berat badan selama masa nifas pada banyak wanita.
Melansir LiveScience, sederhananya ketika menyusui tubuh akan membakar kalori. Oleh karena itu, kebutuhan kalori wanita menyusui lebih tinggi dibandingkan wanita yang tidak menyusui.
Dibutuhkan sekitar 500 kalori ekstra per hari untuk memproduksi ASI. Apabila kurang dari itu, tubuh akan menggunakan simpanan lemak dan membuat berat badan menjadi turun.
Selain itu, hormon yang dikeluarkan tubuh saat menyusui menyebabkan kontraksi otot di rahim. Jadi, setiap kali sang ibu menyusui bayi, rahim berkontraksi dan menyusut.
Enam minggu setelah melahirkan, rahim akan kembali ke ukuran sedia kala sebelum hamil dan perut akan terlihat jauh lebih ramping.
2. Kurang makan
Dibutuhkan banyak energi untuk menyusui dan membuat suplai ASI lancar dan bernutrisi. Untuk mendapatkan energi itu, ibunya tentu perlu makan yang cukup.
Secara umum, wanita menyusui diharuskan meningkatkan asupan sebanyak 330 kalori setiap hari. Jika ibu mengabaikan makan dan tidak mengonsumsi makanan sehat, maka akan terjadi defisit yang menyebabkan turunnya berat badan.
Selain itu, pantang bagi ibu usai melahirkan dan menyusui untuk melakukan diet tidak sehat seperti minum pil pelangsing maupun mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi setiap hari.
Sebaliknya, pastikan Anda mengonsumsi makanan sehat dan bervariasi, mulai dari sayuran, protein, dan buah-buahan agar kebutuhan kalori dan nutrisi untuk produksi ASI tercukupi.
3. Terlalu memforsir tubuh
Usai melahirkan, akan banyak hal yang ibu lakukan. Mulai dari merawat bayi yang baru lahir, mengurus rumah, dan sebagainya. Terjebak dalam rutinitas itu sendirian tentu bisa membuat ibu lupa memperhatikan kesehatan tubuh dan mental.
Ketika berat badan turun drastis, luangkan waktu sejenak untuk memikirkan kembali aktivitas apa saja yang dilakukan seharian. Tak perlu memaksakan diri untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut sekaligus.
Sangat penting untuk menyenangkan diri sendiri dan meluangkan waktu untuk makan dengan benar, minum banyak cairan, istirahat yang cukup, dan mencari hiburan misalnya menonton film atau belanja.
4. Gangguan Tiroid
Hipertiroidisme postpartum adalah kondisi yang dapat menyebabkan penurunan berat badan berlebihan, dengan gejala lemas, lesu, gemetar atau tremor, jantung berdebar, sulit tidur, gelisah, kulit kering, dan suplai ASI yang berlebihan.
Penyakit ini biasanya tidak terdiagnosis dengan baik lantaran banyak dari gejala tersebut dianggap sebagai salah satu efek dari stres usai melahirkan.
Secara umum, gangguan tiroid akan normal sendiri setelah 12-18 bulan kemudian tanpa memerlukan pengobatan. Namun beberapa kasus bisa menyebabkan penyakit tiroid jangka panjang pada 10-20 persen wanita.
Jika Anda mengalami gejala tersebut diiringi tanda berat badan turun drastis setelah melahirkan, segera periksakan ke dokter untuk mengetahui apakah tiroid Anda terlalu aktif, agar segera diberikan pilihan pengobatan yang aman untuk ibu menyusui. (Sumber : CNN Indonesia)
0 Komentar