Pasca Melahirkan Normal, Kapan Boleh Berhubungan Intim?

Pasca Melahirkan Normal, Kapan Boleh Berhubungan Intim?
Hamil. (Foto : Pexels)

Bolehkah cepat-cepat jalankan pertalian suami istri lagi setelah melahirkan normal? 

Berhubungan intim dengan pasangan sebenarnya menjadi salah satu langkah untuk merekatkan jalinan antara suami dan istri. Namun, suami kerap kali menemui hambatan, layaknya kala istri yang baru saja melahirkan.

Kondisi pasca persalinan sebenarnya kerap sekali menyingkirkan gairah kita untuk jalankan seks. Bahkan, lebih dari satu perempuan tidak terjalin intim sesudah melahirkan normal sebab cemas akan terjadi hal yang membahayakan.

Takut merasakan sakitnya, atau ada keresahan sebab baru saja mengalami jahitan kala proses melahirkan. Sebagian dari kita barangkali bingung apakah sebenarnya boleh jalankan jalinan seks pasca melahirkan? Apa ada pengaruh dari hal tersebut? Berikut ulasannya!


Bolehkan Berhubungan Intim Setelah Melahirkan? 

Pasca Melahirkan Normal, Kapan Boleh Berhubungan Intim?
Ilustrasi. (Foto : https://www.popmama.com)

Banyak orang yang terhadap kebanyakan hindari interaksi seks pasca melahirkan dikarenakan cemas terjadi perihal yang membahayakan kesehatan. Namun, beberapa besar orang enggan untuk terkait seks pasca persalinan dikarenakan ada rasa sakit dan penat yang dialami Mama.

Sebagai perempuan yang habis melahirkan, wajar sesungguhnya jikalau Mama mulai enggan terkait seks dikarenakan rasa lelah, sakit terhadap luka  operasi, atau kurangnya istirahat dikarenakan melindungi si kecil. Selain itu, ada memproses ASI juga ternyata sanggup mengurangi gairah seks Mama dalam terkait intim.

Pada umumnya, terkait intim setelah melahirkan sesungguhnya sah-sah saja jikalau dilaksanakan setelah era nifas habis. Hal ini perlu dikarenakan luka terhadap rahim membutuhkan selagi untuk pulih kembali.

Pada umumnya, era nifas menghabiskan selagi kira-kira tidak cukup lebih 3 minggu. Pasalnya, jikalau dipaksakan, interaksi seks sanggup mengakibatkan rasa sakit terhadap Mama dan juga infeksi rahim atau kelamin. Jadi, jikalau Papa sayang istri, pastikan Mama dalam kondisi yang amat mungkin dan siap untuk jalankan interaksi seks kembali.

Hubungan Intim Pasca Melahirkan Normal dan Caesar 

Pasca Melahirkan Normal, Kapan Boleh Berhubungan Intim?
Ilustrasi. (Foto : https://www.popmama.com)

Pada umumnya dokter melarang perempuan berhubungan intim sehabis melahirkan hingga 4 atau 6 minggu. Hal ini gara-gara kala tersebut merupakan kala yang diperlukan perempuan untuk pulih pasca melahirkan. Namun, bagi perempuan yang melahirkan dengan sistem operasi caesar, episiotomi, atau yang lainnya, mereka umumnya dapat perlu kala pulih yang lebih lama. Bahkan, sehabis 6 minggu pun mereka masih sering merasakan rasa sakit atau tidak nyaman kala berhubungan seks.

Oleh gara-gara itu, agar hubungan seks bisa mulai nyaman, Papa dan Mama perlu pastikan bahwa keduanya sama-sama siap. Untuk suami, sebaiknya tidak melakukan hubungan seks kala istri belum pulih seutuhnya.

Sambil tunggu masa pulih, Mama bisa melakukan lebih dari satu gerakan senam kegel manfaat melatih otot vagina dan panggul. Selain itu, pastikan Mama memiliki daya yang cukup agar sistem pemulihan tidak memakan banyak waktu.

Ketika ingin melakukan hubungan intim, tersedia baiknya untuk menjauhi perlindungan seks oral kepada istri, khususnya jikalau Papa melakukannya di bulan pertama sehabis melahirkan. Hal ini amat beresiko gara-gara bisa mengakibatkan rahim serta vagina terinfeksi.

Selain itu, adanya bakteri terhitung bisa mengakibatkan penyakit sungguh-sungguh yang berujung kematian. Pasalnya, kala melakukan seks oral, terkadang tersedia hawa yang masuk ke pembuluh darah bagian rahim, agar mengakibatkan emboli udara.

Nah, itulah lebih dari satu hal yang perlu Mama Papa ketahui tentang berhubungan intim sehabis melahirkan. Ketika melakukan hubungan seks, tentu saja dapat tersedia banyak pergantian terhadap tubuh istri, seperti payudara.

Pada payudara istri, jangan kaget jikalau sewaktu melahirkan dapat tersedia ASI yang keluar. Kondisi ini normal berjalan dan sebaiknya Mama memeras ASI khususnya dahulu sebelum akan berhubungan seks. Selain itu, gara-gara kala menyusui Mama terkadang tidak bergairah untuk melakukan seks, Papa bisa siasati dengan mengfungsikan cairan pelumas. Dengan begitu, hubungan seks bisa dijalankan dengan nyaman.